Selasa, 09 April 2013

Pengelolaan keuangan untuk start-up business


           1. pengelolaan keuangan untuk start-up business!
- Lakukan Financial Check Up untuk mengetahui kondisi keuangan pribadi anda dan segera lakukan perbaikan pada kondisi yang tidak sehat, sehingga keuangan pribadi tidak mengganggu keuangan bisnis dan sebaliknya
- membuat bisnis plan yang mencakup penjelasan tentang perusahaan (visi dan misi), produk/service yang kita miliki, perencanaan operasional beserta biaya-biaya, sumber pemasukan/pendanaan, dll.
-Pelajari dan tentukan sumber-sumber pendanaan.diperlukan modal,untuk menjalankan bisnis/biaya operasional, maka kita perlu menentukan dari mana sumber 


2. mengukur kelayakan usaha!
Menurut Iman Soeharto (1999),  aspek yang harus dikaji dalam studi kelayakan
investasi antara lain :
a. Aspek pasar
Pengkajian aspek pasar berfungsi untuk menghubungkan manajemen suatu  organisasi dengan pasar yang bersangkutan melalui informasi. Pengkajian aspek  pasar meliputi :
1. Permintaan dan penawaran
2. Pangsa pasar
3. Strategi pasar
Pengkajian aspek pasar dalam lingkup studi kelayakan proyek harus dimulai  paling awal karena ada tidaknya pasar merupakan faktor pokok dalam  menentukan keputusan proyek.
b. Aspek teknis
Pengkajian aspek teknis dimaksudkan untuk memberikan batasan parameter  teknis yang berkaitan dengan perwujudan proyek yang meliputi hal-hal sebagai  berikut :
1. Menentukan letak geografis lokasi
2. Sumber bahan baku
3. Sumber energi
4. Aksesibilitas dan utilitas
5. Kapasitas instalasi
6. Tenaga kerja proyek
c. Aspek finansial
Pengkajian dilakukan karena tujuan  perusahaan  untuk menaikkan kekayaan.  Aspek finansial meliputi hal-hal sebagai berikut:
1. Besaran investasi
2. Membuat perkiraan biaya investasi
3. Proyeksi pendapatan
4. Melakukan penilaian dan menyusun rangking alternatif10
5. Analisis resiko
d. Aspek Sosial Ekonomi
Pengkajian ini didasarkan pada landasan yang lebih luas yaitu melihat biaya dan manfaat proyek dari sudut kepentingan sosial atau masyarakat secara menyeluruh. Biasanya dilakukan untuk proyek-proyek masyarakat yang umunya dibiayai oleh pemerintah. Penelitian ini lebih menekankan pada  analisis kelayakan investasi dalam mengkaji  keberhasilan suatu proyek  dari aspek finansial saja, apakah keuntungan yang  didapatkan  sebanding dengan dana yang telah dikeluarkan.


            3.manajemen modal kerja?
Modal kerja didefinisikan sebagai modal yang digunakan untuk membiayai oprasional perusahaan sehari-hari, terutama yang memiliki jangka waktu pendek. Modal kerja juga diartikan seluruh aktiva lancar yang dimiliki suatu perusahaan atau setelah aktiva lancar dikurangi dengan utang lancar. Modal kerja yang diartikan seluruh aktiva lancar dikurangi dengan utang lancar dinamakan modal kerja bersih.
            Sedangkan manajemen modal kerja merupakan suatu pengelolaan investasi perusahaan dalam aset jangka pendek. Artinya bagaimana mengelola investasi dalam aktiva lancar perusahaan. Manajemen modal kerja melibatkan sebagian besar jumlah asset perusahaan. Bahkan terkadang bagi perusahaan tertentu jumlah aktiva lancar lebih dari setengah jumlah investasinya tertanam di dalam perusahaan.

4. manajemen biaya
  Manajemen Biaya adalah proses dimana perusahaan mengontrol dan merencanakan biaya dalam melakukan bisnis. Masing-masing proyek harus disesuaikan dengan rencana manajemen biaya, dan perusahaan secara keseluruhan juga mengintegrasikan pengelolaan biaya ke model bisnis mereka secara keseluruhan. Tidak ada pengertian tunggal untuk istilah ini, karena memiliki aplikasi yang luas. Bila dilaksanakan dengan baik, manajemen biaya akan diterjemahkan ke dalam mengurangi biaya produksi untuk produk dan layanan, serta peningkatan nilai yang dikirimkan kepada pelanggan.   

5. sumber-sumber pendanaan usaha 
Terdapat dua sumber utama pendanaan usaha, yaitu ekuitas dan utang. Ekuitas yaitu pemilik mengiventasikan laba perusahaannya untuk ditempatkan dalam perusahaan guna memperkecil resiko pengembalian dalam tingkat yang rendah, sedangkan utang adalah mengandung resiko, pemberi pinjaman pertama kali menarik laba dan harus dibayar sekalipun perusahaan tidak ada laba atau dalam kondisi merugi. 
Kedua sumber pendanaan tersebut adalah sebagai berikut:
1. Pendanaan ekuitas (modal sendiri). Dapat diperoleh dari tabungan individu, teman dan atau saudara, investor perorangan lain, perusahaan-perusahaan besar, perusahaan modal ventura, dan penjualan saham.
2. Pendanaan dari utang (pinjaman). Dapat diperoleh dari teman atau saudara, investor perorangan lainnya, para pemasok bahan baku pemberi pinjaman berbentuk asset, bank-bank komersial, program-program yang didukung oleh pemerintah, lembaga-lembaga keuangan swadaya masyarakat, perusahaan-perusahaan besar dan perusahaan modal ventura.

 
        6.tips pengelolaan keuangan

Pertama pisahkan keuangan usaha dengan uang pribadi Anda. Hal ini yang masih sering dilupakan para pemula, mereka menganggap usahanya masih kecil jadi belum perlu memisahkan uang pribadi mereka dengan uang usaha. Padahal itu menjadi salah satu kesalahan utama yang bisa mengganggu arus kas usaha. Sebab dengan menggabungkan kedua uang tersebut, maka Anda akan kesulitan dalam mengontrol pemasukan maupun pengeluaran usaha. Oleh karena itu, sekecil apapun usaha Anda sebaiknya pisahkan uang usaha dan uang pribadi. Agar Anda dapat mencatat semua transaksi usaha dengan rapi.

·         Kedua setelah memisahkan uang pribadi dan uang usaha, selanjutnya tentukan besar prosentasi keuangan yang akan digunakan untuk kebutuhan usaha. Seperti berapa persen uang yang digunakan untuk operasional usaha, berapa persen laba yang Anda tetapkan, berapa persen uang untuk cadangan kas usaha, serta berapa persen uang yang digunakan untuk pengembangan usaha. Biasanya besar prosentase yang ditentukan masing-masing pengusaha tidak sama. Yang terpenting cara tersebut,  bisa membantu Anda mengelola keuangan usaha sesuai dengan porsi yang sudah ditentukan diawal memulai usaha.
·         Ketiga buatlah pembukuan dengan rapi. Adanya pembukuan bertujuan untuk mengontrol semua transaksi keuangan, baik pemasukan, pengeluaran, serta hutang dan piutang yang dimiliki usaha. Selain itu pembukuan yang rapi juga akan mempermudah Anda untuk mengevaluasi perkembangan usaha.
·         Keempat sebisa mungkin kurangi resiko dari hutang usaha. Mengembangkan usaha dengan cara berhutang, memang diperbolehkan. Namun berhati-hatilah dengan hutang Anda, sebab bila kondisi keuangan usaha kurang baik. Adanya beban cicilan hutang, hanya akan memperburuk keadaan usaha Anda. Untuk itu jika pemasukan yang ada belum bisa memenuhi kebutuhan usaha, sebisa mungkin kurangi resiko berhutang.
·         Kelima selalu kontrol arus kas usaha Anda. Bila arus kas Anda lancar, maka segala kewajiban yang harus dibayar perusahaan juga bisa terpenuhi. Sebagian besar peluang usaha akan terganggu segala operasionalnya, jika kas usaha yang ada tidak berjalan lancar.