1. pengelolaan keuangan untuk start-up business!
- Lakukan Financial Check Up untuk mengetahui kondisi keuangan pribadi anda
dan segera lakukan perbaikan pada kondisi yang tidak sehat, sehingga keuangan
pribadi tidak mengganggu keuangan bisnis dan sebaliknya
- membuat bisnis plan yang mencakup penjelasan tentang perusahaan (visi dan
misi), produk/service yang kita miliki, perencanaan operasional beserta
biaya-biaya, sumber pemasukan/pendanaan, dll.
-Pelajari dan tentukan sumber-sumber pendanaan.diperlukan modal,untuk
menjalankan bisnis/biaya operasional, maka kita perlu menentukan dari mana
sumber
2. mengukur kelayakan usaha!
Menurut Iman Soeharto (1999), aspek
yang harus dikaji dalam studi kelayakan
investasi antara lain :
a. Aspek pasar
Pengkajian aspek pasar berfungsi untuk menghubungkan manajemen suatu organisasi dengan pasar yang bersangkutan
melalui informasi. Pengkajian aspek
pasar meliputi :
1. Permintaan dan penawaran
2. Pangsa pasar
3. Strategi pasar
Pengkajian aspek pasar dalam lingkup studi kelayakan proyek harus
dimulai paling awal karena ada tidaknya
pasar merupakan faktor pokok dalam
menentukan keputusan proyek.
b. Aspek teknis
Pengkajian aspek teknis dimaksudkan untuk memberikan batasan parameter teknis yang berkaitan dengan perwujudan
proyek yang meliputi hal-hal sebagai berikut :
1. Menentukan letak geografis lokasi
2. Sumber bahan baku
3. Sumber energi
4. Aksesibilitas dan utilitas
5. Kapasitas instalasi
6. Tenaga kerja proyek
c. Aspek finansial
Pengkajian dilakukan karena tujuan
perusahaan untuk menaikkan
kekayaan. Aspek finansial meliputi
hal-hal sebagai berikut:
1. Besaran investasi
2. Membuat perkiraan biaya investasi
3. Proyeksi pendapatan
4. Melakukan penilaian dan menyusun rangking alternatif10
5. Analisis resiko
d. Aspek Sosial Ekonomi
Pengkajian ini didasarkan pada landasan yang lebih luas yaitu melihat biaya
dan manfaat proyek dari sudut kepentingan sosial atau masyarakat secara
menyeluruh. Biasanya dilakukan untuk proyek-proyek masyarakat yang umunya
dibiayai oleh pemerintah. Penelitian ini lebih menekankan pada analisis kelayakan investasi dalam
mengkaji keberhasilan suatu proyek dari aspek finansial saja, apakah keuntungan
yang didapatkan sebanding dengan dana yang telah dikeluarkan.
3.manajemen modal kerja?
Modal kerja didefinisikan sebagai modal yang digunakan
untuk membiayai oprasional perusahaan sehari-hari, terutama yang memiliki
jangka waktu pendek. Modal kerja juga diartikan seluruh aktiva lancar yang
dimiliki suatu perusahaan atau setelah aktiva lancar dikurangi dengan utang
lancar. Modal
kerja yang diartikan seluruh aktiva lancar dikurangi dengan utang lancar
dinamakan modal kerja bersih.
Sedangkan manajemen modal kerja
merupakan suatu pengelolaan investasi perusahaan dalam aset jangka pendek. Artinya
bagaimana mengelola investasi dalam aktiva lancar perusahaan. Manajemen modal
kerja melibatkan sebagian besar jumlah asset perusahaan. Bahkan terkadang bagi
perusahaan tertentu jumlah aktiva lancar lebih dari setengah jumlah
investasinya tertanam di dalam perusahaan.
4. manajemen biaya
Manajemen Biaya adalah proses dimana perusahaan mengontrol dan merencanakan
biaya dalam melakukan bisnis. Masing-masing proyek harus disesuaikan dengan
rencana manajemen biaya, dan perusahaan secara keseluruhan juga
mengintegrasikan pengelolaan biaya ke model bisnis mereka secara keseluruhan.
Tidak ada pengertian tunggal untuk istilah ini, karena memiliki aplikasi yang
luas. Bila dilaksanakan dengan baik, manajemen biaya akan diterjemahkan ke
dalam mengurangi biaya produksi untuk produk dan layanan, serta peningkatan
nilai yang dikirimkan kepada pelanggan.
5. sumber-sumber pendanaan usaha
Terdapat dua sumber utama pendanaan usaha, yaitu ekuitas dan utang. Ekuitas
yaitu pemilik mengiventasikan laba perusahaannya untuk ditempatkan dalam
perusahaan guna memperkecil resiko pengembalian dalam tingkat yang rendah,
sedangkan utang adalah mengandung resiko, pemberi pinjaman pertama kali menarik
laba dan harus dibayar sekalipun perusahaan tidak ada laba atau dalam kondisi
merugi.
Kedua sumber pendanaan tersebut adalah sebagai berikut:
1. Pendanaan ekuitas (modal sendiri). Dapat diperoleh dari tabungan
individu, teman dan atau saudara, investor perorangan lain,
perusahaan-perusahaan besar, perusahaan modal ventura, dan penjualan saham.
2. Pendanaan dari utang (pinjaman). Dapat diperoleh dari teman atau
saudara, investor perorangan lainnya, para pemasok bahan baku pemberi pinjaman
berbentuk asset, bank-bank komersial, program-program yang didukung oleh
pemerintah, lembaga-lembaga keuangan swadaya masyarakat, perusahaan-perusahaan
besar dan perusahaan modal ventura.
6.tips pengelolaan keuangan
Pertama pisahkan
keuangan usaha dengan uang pribadi Anda. Hal ini yang masih sering dilupakan
para pemula, mereka menganggap usahanya masih kecil jadi belum perlu memisahkan
uang pribadi mereka dengan uang usaha. Padahal itu menjadi salah satu kesalahan
utama yang bisa mengganggu arus kas usaha. Sebab dengan menggabungkan kedua
uang tersebut, maka Anda akan kesulitan dalam mengontrol pemasukan maupun
pengeluaran usaha. Oleh karena itu, sekecil apapun usaha Anda sebaiknya
pisahkan uang usaha dan uang pribadi. Agar Anda dapat mencatat semua transaksi
usaha dengan rapi.
·
Kedua setelah memisahkan
uang pribadi dan uang usaha, selanjutnya tentukan besar prosentasi keuangan
yang akan digunakan untuk kebutuhan usaha. Seperti berapa persen uang yang
digunakan untuk operasional usaha, berapa persen laba yang Anda tetapkan,
berapa persen uang untuk cadangan kas usaha, serta berapa persen uang yang
digunakan untuk pengembangan usaha. Biasanya besar prosentase yang ditentukan
masing-masing pengusaha tidak sama. Yang terpenting cara tersebut, bisa membantu Anda mengelola keuangan usaha
sesuai dengan porsi yang sudah ditentukan diawal memulai usaha.
·
Ketiga buatlah pembukuan
dengan rapi. Adanya pembukuan bertujuan untuk mengontrol semua transaksi
keuangan, baik pemasukan, pengeluaran, serta hutang dan piutang yang dimiliki
usaha. Selain itu pembukuan yang rapi juga akan mempermudah Anda untuk
mengevaluasi perkembangan usaha.
·
Keempat sebisa mungkin
kurangi resiko dari hutang usaha. Mengembangkan usaha dengan cara berhutang,
memang diperbolehkan. Namun berhati-hatilah dengan hutang Anda, sebab bila
kondisi keuangan usaha kurang baik. Adanya beban cicilan hutang, hanya akan
memperburuk keadaan usaha Anda. Untuk itu jika pemasukan yang ada belum bisa
memenuhi kebutuhan usaha, sebisa mungkin kurangi resiko berhutang.
·
Kelima selalu kontrol
arus kas usaha Anda. Bila arus kas Anda lancar, maka segala kewajiban yang
harus dibayar perusahaan juga bisa terpenuhi. Sebagian besar peluang usaha akan
terganggu segala operasionalnya, jika kas usaha yang ada tidak berjalan lancar.