- penting perubahan pola pikir
Dalam pengertian yang sederhana mind
set adalah pola pikir seseorang yang mendasari perilaku atau tindakannya
sehari-hari. Tindakan seseorang dalam kehidupan sehari-hari dibedakan dalam dua
bagian, yaitu conscious dan unconscious. Conscious adalah sebuah tindakan yang
dilakukan secara sadar sedangkan uconscious adalah kebalikan dari conscious.
Conscious dikerjakan oleh alam sadar manusia dan unconcious oleh alam bawah
sadar.
Mind set itu terbentuk karena ada
tindakan atau kegiatan yang dilakukan secara berulang-ulang. Untuk melakukan
perubahan mind set kita harus membentuk sebuah kebiasaan baru yang dilakukan
secara kontinyu.
Setiap orang yang ingin berubah
berarti ia harus mengganti mind setnya terlebih dulu. Mengganti mind set
berarti berpindah dari satu mind set ke mind set yang lain. Hal ini sangat
penting karena dengan demikian mengganti mindset dapat diartikan memasuki dunia
atau permainan baru dengan segala aturan barunya. Tergantung individu akan membawa
kemana ? ke arah positif ataupun negatif.
Tidak semua orang dapat mengubah
mind set karena perubahan mind set dipengaruhi beberapa faktor anta lain : emosi
(mentality), pendidikan dan pengalaman.
Contoh :
- Gus Dur
mengedepankan Pluralisme agar tercapai satu kesatuan bangsa dan negara.
terlihat sederhana, tetapi sebenarnya tidak, karena hal itu berbenturan dengan
mind set sebagian komunitas yang terbentuk kaku, walau sebagian lain menerima
hal itu dgn terbuka.
Dari contoh
diatas dapat disimpulkan bahwa merubah mind set itu tidak mudah. Karena selalu
ada pertententangan. Apalagi yang menyangkut tentang kehidupan
masyarakat/komunitas tertentu, pastinya ada pro dan kontra.
pola pikir wirausaha
Dalam berwirausaha, seseorang akan memulai dari
usaha kecil, yaitu usaha yang dirilis sendiri, yang kemudian berkembang ke
dalam usaha keluarga yang berlanjut menuju sebuah usaha berskala kecil,
lalu menjadi medium interprise scale dan perusahaan besar, untuk membuat sebuah
perusahaan yang besar, bukan hal yang mudah, untuk menjadikan semuanya
kenyataan kita memerlukan kerja keras yang sangat berat.
Menurut Neal Thornberry, Pola pikir
wirausaha melibatkan 10 kualitas, sebagai berikut (yang akan coba dikupas lebih
dalam oleh penulis)
1. Memiliki Locus of Control internal
Locus of Control (lokus kendali)
adalah istilah untuk menggambarkan bagaimana seseorang berpikir tentang kendali
hidupnya. Seseorang yang memiliki kendali eksternal, adalah mereka yang merasa
bahwa hidupnya dikendalikan oleh faktor-faktor diluar dirinya, seperti cuaca,
kebijakan pemerintah, keluarga, pacar, peraturan kantor dan lain-lain. Sehingga
mereka hanya punya sedikit sekali punya kontrol terhadap kehidupannya. Mereka
cenderung pasrah, dan mengikuti ‘kehendak’ di luar dirinya. Sebagai contoh “wah
hujan nih, mau gimana lagi, sudah pasti kita tidak bisa belajar dengan
konsentrasi, habis hujan..” dan sebagainya. Intinya, hidup mereka dikendalikan
oleh daya-daya diluar dirinya, dan mereka meyakini bahwa tidak banyak yang mampu
dilakukan untuk mengatasinya. Sebaliknya kendali internal (internal locus of
control) adalah pemikiran bahwa kita adalah pusat kendali. Cuaca boleh hujan,
namun kita tetap punya kontrol penuh untuk membuat hati kita sedih/senang
karena adanya hujan tersebut. Seorang wirausaha, diyakini memiliki kendali
internal tersebut. Mereka yakin bahwa dirinyalah pusat kendali, bukan atasan,
cuaca, kebijakan pemerintah dll.
2. Memiliki
toleransi untuk ambiguitas
Beberapa ahli sering mengatakan
bahwa salah satu blok kreativitas adalah keenganan untuk berbeda, kemalasan
untuk mencari yang tidak biasa dan ketidakbersediaan untuk bermain-main dengan
sesuatu yang menurut orang kebanyakan ganjil. Sebaliknya, seorang wirausaha
memiliki toleransi untuk berbuat berbeda dan melanggar hal-hal yang dianggap
pakem. Sebagai contoh: pakem yang umum buat mereka yang ingin membuka restoran
adalah; bukalah di tempat yang ramai. Namun demikian, saat ini sudah sangat
banyak contohnya dimana restoran yang dibuka di tempat terpencil (jauh diatas
gunung, di pulau, di tengah sawah, dll) justru diserbu oleh pelanggannya.
3. Kesediaan
untuk mengaji orang yang lebih cerdas dari dirinya. Seorang
wirausaha sejati sangat mengenal dirinya, dan ia menyadari bahwa dirinya
bukanlah dewa. Ia sangat sadar akan kelebihan dan potensi, dan juga terkait
hal-hal yang kurang dikuasainya. Oleh karena itu, mereka selalu siap untuk
berbagi pikiran dan wawasan, serta mengisi kekosongan-kekosongan dalam
usahanya. Sebagai contoh, beberapa orang mahasiswa yang membuka bisnis cuci
motor, sangat sadar akan keterbatasannya dengan cairan kimia sabun. Oleh karena
itu, mereka ikhlas bekerja sama dengan mahasiswa kimia/farmasi untuk
menghasilkan formula sabun yang tidak panas ditangan, wangi dan tahan lama
bersihnya. Satu hal adalah bahwa, mereka tidak pernah takut tersaingi.
Sebaliknya, mereka sangat sadar bahwa sinergitas akan menghasilkan jauh lebih
banyak dari yang dapat dibayangkan. Sinergi bukanlah satu ditambah satu sama
dengan dua, namun satu ditambah satu bisa menjadi tiga, tujuh atau bahkan
sebelas.
4.
Konsistensi untuk selalu berkreativitas, membangun dan mengubah berbagai hal. Begitu
seseorang berkecimpung dalam dunia wirausaha, maka seyogianya ia harus siap
berenang dalam kreativitas. Hal ini sangat bisa dimaklumi,mengingat beberapa
peluang bisnis, terutama yang pintu (entrance)
untuk memulainya tidak sulit untuk dibuka (tidak butuh keterampilan khusus,
tidak butuh modal besar dll), akan sangat mudah dipenuhi oleh para pemula
(start-up). Sehingga yang tadinya bisnis baru tersebut berada di lautan biru
(blue ocean) dalam waktu singkat ia harus berdarah-darah di lautan mera (red
ocean) karena ratusan pesaingnya saling berebutan kue. Lalu bagaimana caranya
bertahan dalam lautan darah seperti itu? Satu hal, yaitu konsistensi untuk
selalu berkreativitas. Perusahaan waralaba ayam KFC, adalah contoh yang bisnis
yang memiliki konsistensi untuk selalu berkreativitas. Hampir setiap bulan
mereka selalu mengeluarkan paket-paket baru, seperti paket hemat plus CD musik,
burger dengan harga terjangkau, paket ulang tahun, paket porsi anak-anak plus
mainan anak (biasanya tokoh film kartun tertentu), interior ruangan yang selalu
update dan dilengkapi taman bermain mini dll. Belum ditambah jika memasuki
bulan ramadhan, maka KFC dengan kreativitasnya yang tinggi, akan meluncurkan
paket sahur, paket berbuka, paket berdua dll. Dengan itu semua, daya tahan
sebuah bisnis terhadap persaingan menjadi semakin kuat. Ia tidak akan mudah
runtuh terhadap serbuan kompetitor yang semakin dasyhat.
5. Dorongan
yang kuat untuk peluang dan kesempatan
Mata seorang wirausaha, adalah
seperti mata elang. Mereka selalu awas terhadap peluang-peluang baru. Mereka
–dengan kemampuan intuisinya yang selalu ditempa- mampu membaca trend jaman.
Salah satu contoh kepekaan ini adalah apa yang dilakukan oleh Trans Corp dengan
Proyek Trans Studionya. Mereka melihat kesempatan yang besar pada bisnis
hiburan di Bandung Ibukota Jawa Barat. Jumlah penduduk yang berjumlah kurang
lebih 40 juta ditambah penghuni Jabodetabek yang sekitar 20 juta, menjadi
alasan yang sangat kuat untuk mendirikan kawasan terpadu yang sarat hiburan
kelas dunia untuk keluarga. Inilah mata elang wirausaha. Mereka mampu melihat
peluang dan berani mengambil tindakan untuk menangkapnya.
6. Rasa
urgenitas yang tinggi. Para tokoh bisnis sering mengatakan pameo ini
“inovasi atau mati”. Apa artinya? Artinya adalah bahwa inovasi sudah merupakan
sesuatu harga mati, ini adalah sesuatu yang urgen dan tidak bisa ditunda-tunda
lagi. Mengapa? Karena kompetitor begitu banyak dan pasar sangat haus terhadap
inovasi baru. Mari kita lihat trend pasar telepon selular. Inovasi yang terjadi
disini dapat dikatakan hampir terjadi setiap hari. Jika kita membaca surat
kabar, maka sangat mudah ditemukan iklan yang mengabarkan teknologi terbaru
dari sebuah telepon selular. Inilah bentuk dari urgenitas yang sangat tinggi.
Para pelaku alat telekomunikasi canggih tersebut sangat paham, bahwa lengah
satu langkah dapat berarti ancaman kebangkurtan (ditinggalkan pelanggannya).
7. Perseverance. Mereka menjaga dan memelihara idenya untuk kemudian
diwujudkan. Beberapa orang hanya berhenti pada level menemukan ide baru. Namun,
para wirausahawan sejati, mereka memelihara, mengembangkan dan berusaha
mewujudkan ide tersebut. Nurfitira Khoirunnisa adalah contoh yang baik untuk
menjelaskan karakter ini. Ia memiliki ide untuk membuat penghapus elektrik
gara-gara badannya yang kurang tinggi, sehingga tidak dapat menjangkau seluruh
bagian papan tulis di sekolahnya. Berkaca dari situasi itu, ia dan rekannya
kemudian berusaha menciptakan penghapus elektrik. Inilah contoh preserverasi,
yaitu usaha untuk menemukan ide baru kemudian berusaha mematangkan dan
mewujudkannya.
8. Resilience (ketahanan). Wirausaha yang tangguh memiliki sikap
seperti boneka anak-anak yang jika dipukul selalu kembali ke posisi semula.
Inilah kewirausahaan yang sesungguhnya. Tidak ada satupun usaha yang tanpa
penghalang dan tanpa hambatan. Namun, daya tahan ini akan mengembalikan kita
kembali ke posisi semula. Sudah terlalu banyak para pelaku usaha mental dan
jatuh diterjang angin. Namun tidak terlalu banyak yang kemudian dapat kembali
ke posisi semula. Inilah sikap ketahanan yang perlu dimiliki setiap kita yang
sadar bahwa hidup adalah perjuangan, dan perjuangan selalu memerlukan kekuatan
untuk bangkit setelah jatuh dan bangun setelah terjerembab oleh kerasnya
kehidupan.
9. Optimis. Optimis,
secara sederhana dapat diartikan sebagai lompatan dari satu aktivita ke
aktivitas lain, tanpa kehilangan antusiasme. Optimis adalah juga bentuk keyakinan
bahwa tujuan akan tercapai dan target akan terpenuhi dengan kekuatan sendiri.
Mungkin para pembaca mengenal sosok Jerry Aurum, seorang fotographer ternama.
Ia adalah contoh seorang wirausaha yang sangat optimis dan yakin dengan
kapabilitas yang dimilikinya. Saat ini, berbagai institusi, dan perusahaan
besar di Indonesia sudah menggunakan jasanya. Optimisnya antara lain dibuktikan
dengan kegigihannya dalam memulai usaha fotographinya. Ia mengirimkan 500
eksemplar kalender ke berbagai perusahaan di Indonesia yang berisi foto-foto
hasil karyanya. Dengan rasa optimisnya, ia beranggapan bahwa minimal pasti ada
satu dua perusahaan yang akan menggunakan jasanya. Hal itu kemudian terbukti,
dan akhirnya berbagai tingkatan klien berlomba-lomba menggunakan jasanya.
10. Rasa
humor tentang diri sendiri. Ini adalah bentuk rasa besar hati.
Kemampuan mentertawakan diri sendiri adalah salah bentuk kapabilitas untuk
mengkoreksi dan bahkan mengkritik diri sendiri. Ini adalah sebuah rasa legowo
untuk tidak menilai diri sendiri sudah mencapai prestasi yang optimal.
Sebaliknya sikap ini mendorong kita untuk selalu melihat hal-hal belum maksimal
dan punya potensi untuk dikembangkan. Rasa humor terhadap diri sendiri, juga
akan mampu memacu kreativitas dalam diri untuk selalu mencari sisi-sisi yang
belum tereksplorasi.
Hampir senada dengan penjelasan
dimuka, Rita dan Ian menjelaskan tentang Pola pikir wirausaha (Entrepreneurial
Mindset) sebagai berikut:
1.
Mereka, secara bersemangat, selalu mencari
peluang-peluang baru.
2.
Mengeksplor berbagai kesempatan dengan
pendekatan/disiplin yang tidak biasa
3.
Mereka secara efektif hanya mengeksplor peluang
terbaik dan menjauhi berlelah-lelah dengan mengejar setiap kesempatan
4.
Mereka fokus pada eksekusi, terutama eksekusi yang
adaptif.
5.
Mereka menyatukan energi setiap orang dalam domain
mereka
tentang teori kecerdasan finansial
kecerdasan finansial bisa
dipelajari, bisa diasah terus, dan ia akan cepat usang. Kecerdasan finansial
sesungguhnya berfokus pada manusia “ It’s not about money, it’s about people”.
Apakah kecerdasan finansial semata-mata berfokus pada uang ? Tidak. Uang
bukanlah segalanya, kita bekerja bukan semata-mata demi mendapatkan uang. Uang
adalah konsekuensi. Uang bukan tujuan. Uang adalah sarana mencapai tujuan. Sedangkan
bekerja adalah menciptakan nilai tambah yang bermanfaat bagi semua pihak.
Dimanapun anda bekerja, pasti ada sistem di mana uang diciptakan. Nah pelajari
sistem itu, agar kelak anda tidak mencari uang, tetapi menciptakan uang.
Menjadi kaya dan bebas secara
finansial merupakan perjalanan panjang tak kenal henti. Tidak ada jalan pintas
untuk menjadi kaya. Anda harus memelihara antusiasme dalan jangka panjang.
Jangan pernah kehilangan gairah. Mengasah kecerdasan finansial membutuhkan
kesenangan belajar terus menerus. Selalu menggali hal-hal baru, cara baru,
mencari tahu tentang fenomena baru “ teruslah berfikir mengenai cara anda
berfikir”. Kecerdasan finansial bukanlah berapa aset yang telah anda akumulasi,
melainkan seberapa canggih cara yang anda temukan, sistem yang anda bangun, dan
pola berfikir yang anda terapkan.
kreatif dan inovatif
Definisi
kreatif menurut para ahli :
*
George J. Seidel
Kemampuan untuk menghubungkan dan mengaitkan,
kadang-kadang dengan cara yang ganjil, namun mengesankan, dan ini merupakan
dasar pendayagunaan kreatif dari daya rohani manusia dalam bidang atau lapangan
manapun.
* Jaques Hadamard
Penggabungan ide-ide.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa Kreativitas
adalah kemampuan melakukan kombinasi sumber daya yang menghasilkan barang atau
jasa yang sifatnya baru, bermanfaat , dan dapat memenuhi kebutuhan manusia.
Inovatif : Usaha seseorang—dengan mendayagunakan
pemikiran, kemampuan imajinasi, berbagai stimulan, dan individu yang
mengelilinginya—dalam menghasilkan produk baru, baik bagi dirinya sendiri
ataupun lingkungannya.
Kreativitas yang didukung Inovasi akan mampu
memecahkan berbagai persoalan, termasuk persoalan ekonomi.
Cara mengukur potensi kreatif !
Menurut
Prof. Dr. Sukarni Catur Utami Munandar, Dipl. Psych., untuk menjadi individu
kreatif, dibutuhkan kemampuan berpikir yang mengalir lancar, bebas, dan ide
yang orisinal yang didapat dari alam pikirannya sendiri. Berpikir kreatif juga
menuntut yang bersangkutan memiliki banyak gagasan. Agar anak bisa berpikir
kreatif, ia haruslah bisa bersikap terbuka dan fleksibel dalam mengemukakan
gagasan. Makin banyak ide yang dicetuskannya menandakan makin kreatif si anak.
Untuk
mengetahui sejauh mana tingkat kreativitas seorang anak, pakar pendidikan ini
berupaya mengembangkan Tes Kreativitas Verbal dan Figural. Tes
kreativitas verbal dilakukan pada anak berusia minimal 10 tahun karena dianggap
sudah lancar menulis dan kemampuan berbahasanya pun sudah berkembang. Sedangkan
tes kreativitas figural dilakukan terhadap anak mulai usia 5 tahun.
Adapun unsur penilaian
berfikir keratif adalah sebagai berikut:
- Fleksibel. Anak
mampu memberikan jawaban yang berbeda-beda. Untuk gambar lingkaran,
contohnya, anak mengasosiasikannya sebagai piring, bulan, bola, telur
dadar dan sebagainya. Anak juga diminta untuk membuat sebanyak mungkin
objek mati maupun hidup pada gambar lingkaran tadi. Namun, tes kreativitas
ini bukan dimaksudkan sebagai tes menggambar, melainkan sebagai tes
gagasan, sehingga unsur "keindahan" tidak diprioritaskan.
- Orisinalitas. Anak
mampu memberikan jawaban yang jarang/langka dan berbeda dengan jawaban
anak lain pada umumnya. Dari bentuk lingkaran yang sama, contohnya, anak
mahir menggambarkannya sebagai wajah orang.
3.
Elaborasi. Anak mampu
memberikan jawaban secara rinci sekaligus mampu memperkaya dan mengembangkan
jawaban tersebut. Dia bisa melengkapi gambar wajah tersebut dengan mata,
hidung, bibir, telinga, leher, rambut sampai aksesoris semisal kalung dan jepit
rambut. Makin detail ornamen atau organ-organ yang digambarkannya, berarti
mencirikan ia anak yang kreatif. "Jadi, anak yang kreatif tak sekadar
mengemukakan ide, tapi juga dapat mengembangkan gagasan yang dilontarkannya,"
tandas Utami.
Untuk tes kreativitas
figural, ada enam topik pertanyaan yang diajukan, yaitu :
- Tes Permulaan Kata.
Misalnya kepada anak diberikan huruf "k" dan "a".
Kemudian ia diminta untuk membentuk sebanyak mungkin kata yang bisa
dibentuk dari kedua huruf tadi. Umpamanya anak menjawab "kami",
"kapal", "karung" dan sebagainya.
- Tes Membentuk Kata. Kepada
anak diberikan kata tertentu, semisal "proklamasi". Nah,
berdasarkan kata tersebut anak diminta membentuk kata-kata lain sebanyak
mungkin. Umpamanya anak akan menjawab "kolam", "lama",
"silam" dan lain-lain.
- Tes Kalimat 3 Kata.
Misalnya kepada anak diberi tiga huruf, yakni "a",
"m", dan "p". Lalu mintalah ia menyusun sebanyak
mungkin kalimat-kalimat yang diawali dari huruf-huruf yang diberikan tadi,
dengan urutan yang boleh diubah-ubah. Umpamanya, jawabanya adalah
"Ani makan pisang" atau "Mana payung Anton".
- Tes Kesamaan Sifat.
Misalnya anak mendapat soal mengenai sifat bulat dan keras. Anak dimita
untuk memikirkan dan menyebutkan sebanyak mungkin benda-benda yang
memiliki sifat/ciri-ciri tersebut. Jawabannya mungkin adalah bola tenis,
kelereng, roda kursi, dan sebagainya.
- Tes Penggunaan Tak
Lazim. Contohnya, anak akan diberi benda yang
ditemuinya sehari-hari. Akan tetapi, ia justru diminta untuk membuat
sesuatu yang tak biasa dengan benda tersebut. Umpamanya, ketika anak
diberi surat kabar, ia menggunakannya untuk membuat kapal-kapalan, topi,
bola, dan sebagainya, bukan sebagai bahan bacaan.
- Tes Sebab-Akibat. Anak
mendapat pertanyaan mengenai situasi tertentu yang dalam keadaan nyata tak
pernah terjadi. Nah, mintalah anak untuk menjawab apa kira-kira akibatnya
bila situasi tersebut betul-betul terjadi. Dalam hal ini, anak dituntut
untuk bebas berimajinasi. Contohnya adalah pertanyaan, "Apa jadinya
bila semua orang di dunia ini pandai?" atau, "Apa akibatnya jika
setiap orang bisa mengetahui pikiranmu?"
Menurut
Utami, setiap tes tersebut terdiri dari 4 soal. Untuk tes pertama dan kedua,
setiap soal harus dijawab dalam waktu 2 menit. Sedangkan untuk tes ketiga,
diberikan waktu 3 menit untuk setiap soal, sementara untuk tes berikutnya per
soal diberi durasi 4 menit.
Hasil akhir
tes kreativitas ini sama halnya dengan tes IQ, yakni berupa skor. Anak yang
mencapai skor 90-110 berarti tingkat kreativitasnya rata-rata, skor di bawah 80
dikategorikan sangat lamban, sedangkan yang mampu mencapai skor 130 ke atas
tergolong sangat unggul.
Namun dari
pengalaman Utami selama ini, hanya sedikit anak yang bisa mencapai skor
kreativitas yang tinggi. Kebanyakan berada pada kisaran skor 90-100.
Sebaliknya, banyak sekali anak yang bisa mencapai skor tinggi untuk tes IQ.
Menurutnya, "Hal ini disebabkan berpikir kreatif kurang dirangsang,
sehingga anak tak terbiasa berpikir bermacam-macam arah."
Selain pengukuran kreativitas yang sudah disebutkan,
ada juga pengukuran skala sikap kreatif yang lebih menyangkut pada segi
afektif. Menurut Utami, dari berbagai penelitian ternyata kemampuan berpikir
kreatif belumlah cukup jika tanpa disertai sikap kreatif. Tanpa sikap kreatif
ini katanya produk kreatif pun takkan terwujud. Jadi, berpikir kreatif itu
sendiri harus disertai ciri-ciri sikap kreatif sebagai berikut:
- Terbuka terhadap pengalaman baru,
- Memiliki rasa ingin tahu yang tinggi,
- Tidak takut melakukan kesalahan ketika
mengemukakan ide,
- Imajinatif, dan
- Berani mengambil risiko terhadap langkah yang
diambil.
Berdasarkan
jawaban atas pertanyaan-pertanyaan diatas, silahkan menjawab pertanyaan berikut
ini:
- Cara
meningkatkan kreativitas
Langkah meningkatkan kreatifitas.
- Ubahlah cara berpikir Anda dari negatif ke
positif. Semakin positif cara berpikir Anda, membuat Anda
semakin percaya diri dan optimis dalam menghadapi permasalahan.
Selanjutnya Anda akan semakin kreatif dalam mencari solusi segala
permasalahan Anda.
- Tulislah secara detail mengenai situasi kesulitan
yang Anda hadapi, Tulislah segala hal yang berkaitan dengan
tantangan Anda, Apa yang menjadi penyebab Anda tertekan? Apa yang Anda
kuatirkan? Ini bukan berarti berpikir negatif, tapi untuk mencari jalan
keluar dari permasalahan tersebut.
- Selalu bertanya, Berlatihlah
juga untuk menjawab sebuah permasalahan atau pertanyaan dari sudut pandang
yang berbeda. Misalnya bisnis Anda sedang menurun, kenapa menurun? mengapa
penjualannya menurun? apa karena semakin banyak kompetitor? Dengan semakin
banyak pertanyaan yang dapat Anda buat, maka Anda akan terpacu untuk
semakin kreatif mencari solusinya.
- Anda harus Take Action (Bertindak), Bertindaklah,
sibukkanlah diri, dan terus bergerak. Tentukan Prioritas Tujuan. Semakin
cepat dan semakin jelas tujuan, semakin kreatif diri dalam mencapai
tujuan.
- Mencari Sudut Pandang Lain. Salah
satu latihan untuk mengasah kreatifitas adalah dengan mencoba memandang
sesuatu dari perspektif lain yang sama sekali baru. Misalnya : ambil
sebuah pensil, lalu pikirkanlan dan tuliskanlah sebanyak mungkin ide anda
terhadap kegunaan pinsil tersebut – selain untuk menulis – misalnya
sebagai tusuk konde, sumpit makan, dsb.
- Menciptakan Sesuatu. Salah
satu kegiatan yang menuntut tingkat kreatifitas tinggi adalah menciptakan
karya seni. Untuk itu cobalah untuk menciptakan sesuatu yang bisa
digolongkan kepada sebuah karya seni. Cobalah untuk membuat barang-barang
seni dari benda-benda di sekitar Anda. Tekankanlah pada prosesnya, bukan
pada hasilnya.
- Cari Informasi Sebanyak-Banyaknya. Salah
satu kunci kreatifitas adalah penguasan informasi. Contoh, jika Anda ingin
menggambar dengan warna hijau namun cat hijau Anda habis, informasi
tentang warna biru dicampur kuning akan menjadi hijau tentu akan sangat
bermanfaat.
- Disiplin. Kata Disiplin disini lebih ke
arah disiplin pada diri Anda sendiri.Paksa diri Anda untuk menyelesaikan
proses melatih kreatifitas Anda. Lakukan dengan target tertentu.
- Tidur saja, Renungkan masalah yang Anda
hadapi dengan segala aspeknya untuk beberapa waktu kemudian singkirkan
semuanya dari pikiran Anda. Tidurlah yang nyenyak. Alam bawah sadar terus
bekerja dan seringkali Anda akan bangun di keesokan harinya dengan ide yang
hebat.
- Bicarakan dengan seseorang yang tidak berkaitan
sama sekali dengan situasi tersebut, Biasanya mereka akan menanyakan
pertanyaan mendasar atau memberikan saran yang terdengar bodoh namun
mengarah kepada ide bagus. Bagaimanapun juga dua kepala lebih baik
daripada satu, jadi cobalah untuk membicarakannya dengan pihak luar.
- Ambil suatu benda ( apapun ) dan katakana kepada
diri Anda, Barang ini mengandung kunci jalan keluar
terhadap permasalahan yang saya hadapi. Kemudian paksakan untuk menemukan
beberapa ide. Coba lakukan hal ini terus menerus dengan beberapa benda yang
berbeda dan Anda akan memiliki pilihan ide radikal dan inovatif.
- Bayangkan solusi ideal di dunia ini dimana tidak
ada batasan sama sekali Sebagai contoh Anda dapat
menggunakan cara apapun yang diinginkan. Sekarang tantang kondisi ideal
itu dengan menghadapi segala masalah yang dapat merintangi Anda dalam
mencapai tujuan.
- Gambarkan situasi permasalahan dalam bentuk
karton yang menggambarkan orang - orang yang terlibat serta masalah -
masalahnya. Gantungkan di dinding dan bayangkan bagaimana
ceritanya berkembang. Kebanyakan otak manusia bekerja dengan lebih baik
dengan gambar dibandingkan dengan kata-kata / angka. Jadi cara ini dapat
membawa kita kepada suatu ide yang fantastis.
- Capturing. Jangan biarkan satupun ide
anda lewat begitu saja, betapapun anda merasa ide itu tidak terlalu
istimewa. Segera catat ide anda di ponsel, notes, atau apapun yang bisa
ditulis di dekat anda begitu terpikirkan. Seringkali ide-ide brilian
muncul sesaat sebelum atau sesudah tidur. Luangkan waktu khusus di pagi
hari, untuk mengumpulkan ide-ide anda.
- Surrounding. Ide –ide kreatif adalah hasil dari interaksi kita
dengan lingkungan. Karena itu, lingkungan fisik dan sosial anda pun sebisa
mungkin harus penuh dengan kreativitas pula. Perbanyak pergaulan dengan
orang - orang yang latar belakang, kepribadian, atau minatnya jauh berbeda
dengan anda. Ubahlah tata kamar anda, cat dindingnya dengan warna baru.
- Challenging. Kreativitas seringkali muncul
mendadak saat menghadapi hambatan atau rintangan. Menantang diri sendiri
dengan mencoba menyelesaikan permasalahan yang sulit bisa membantu
mengeluarkan ide-ide kreatif yang selama ini tidak terpikirkan oleh anda.
- Broadening. Sangat penting bagi seseorang
yang kreatif untuk memiliki wawasan yang luas. Jangan sungkan untuk
mempelajari hal-hal baru yang mungkin tidak berhubungan dengan pekerjaan
atau pendidikan anda.
- Jangan biarkan kritik menghalangi kreativitas
anda. Kritik dapat anda gunakan sebagai masukan untuk
memperbaiki ide atau mengganti satu ide dengan ide yang lain, tapi jangan pernah
menganggap kritik sebagai larangan untuk mengumpulkan atau mengungkapkan
ide anda. Criticism should make
you more creative, not less.
- Hadapi ketakutan gagal. Orang
- orang kreatif adalah mereka yang gagal ratusan kali. Tapi mereka
mengambil pelajaran dari kegagalan itu sebagai peluang untuk mencoba lagi
dengan cara yg berbeda dan mungkin lebih baik. Kegagalanlah yang secara
langsung menyebabkan kreatifitas.
http://id.answers.yahoo.com/question/index?qid=20091230183026AAG2k9Z