1. Kewirausahaan
( entrepreneurship ) adalah kemampuan kreatif dan inovatif yang dijadikan
dasar, kiat, dan sumber daya untuk mencari peluang menuju sukses. Inti
dari kewirausahaan menurut Drucker (1959) : kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang
baru dan berbeda melalui pemikiran kreatif dan tindakan inovatif demi
terciptanya peluang. Technopreneurship
merupakan proses dan pembentukan usaha baru yang melibatkan tekhnologi sebagai
basisnya, dengan harapan bahwa penciptaan strategi badan inovasi yang tepat
kelak bisa menempatkan teknologi sebagai salah satu faktor untuk pengembangan
ekonomi nasional. Wirausaha
secara historis sudah dikenal sejak diperkenalkan oleh Richard Castillon pada
tahun 1755. Di luar negeri, istilah kewirausahaan telah dikenal sejak abad 16,
sedangkan di Indonesia baru dikenal pada akhir abad 20. Beberapa istilah
wirausaha seperti di Belanda dikenal dengan ondernemer, di Jerman dikenal
dengan unternehmer. Pendidikan kewirausahaan mulai dirintis sejak 1950-an di
beberapa negara seperti Eropa, Amerika, dan Kanada. Bahkan sejak 1970-an banyak
universitas yang mengajarkan kewirausahaan atau manajemen usaha kecil. Pada
tahun 1980-an, hampir 500 sekolah di Amerika Serikat memberikan pendidikan
kewirausahaan. DI Indonesia, kewirausahaan dipelajari baru terbatas pada
beberapa sekolah atau perguruan tinggi tertentu saja. Sejalan dengan
perkembangan dan tantangan seperti adanya krisis ekonomi, pemahaman
kewirausahaan baik melalui pendidikan formal maupun pelatihan-pelatihan di
segala lapisan masyarakat kewirausahaan menjadi berkembang.
Tahap-Tahap
Kewirausahaan :
- Tahap
memulai
Tahap
di mana seseorang yang berniat untuk melakukan usaha mempersiapkan segala
sesuatu yang diperlukan, diawali dengan melihat peluang usaha baru yang mungkin
apakah membuka usaha baru, melakukan akuisisi, atau melakukan ‘’franchising’’.
Tahap ini juga memilih jenis usaha yang akan dilakukan apakah di bidang
pertanian, industri, atau jasa.
- Tahap
melaksanakan usaha
Dalam
tahap ini seorang wirausahawan mengelola berbagai aspek yang terkait dengan
usahanya, mencakup aspek-aspek: pembiayaan, SDM, kepemilikan, organisasi,
kepemimpinan yang meliputi bagaimana mengambil risiko dan mengambil keputusan,
pemasaran, dan melakukan evaluasi.
- Tahap
mempertahankan usaha
Tahap
di mana wirausahawan berdasarkan hasil yang telah dicapai melakukan analisis
perkembangan yang dicapai untuk ditindaklanjuti sesuai dengan kondisi yang
dihadapi.
- Tahap
mengembangkan usaha
Tahap
di mana jika hasil yang diperoleh tergolong positif atau mengalami perkembangan
atau dapat bertahan maka perluasan usaha menjadi salah satu pilihan yang
mungkin diambil.
Sifat dan watak yang baik,
berorientasi pada kemajuan dan positif
merupakan sifat dan watak yang dibutuhkan oleh seorang wirausahawan agar
wirausahawan tersebut dapat maju/sukses. Gooffrey G. Meredith (1996;
5-6) mengemungkakan ciri-ciri dan watak kewirausahaan seperti berikut:
No
|
Ciri-Ciri
|
Watak
|
1
|
Percaya diri dan optimis
|
Memiliki kepercayaan diri kuat, ketidaktergantungan
terhadap orang lain, dan individualistis.
|
2
|
Berorientasikan pada tugas dan hasil
|
Kebutuhan akan prestasi, berorientasi pada laba,
memiliki ketekunan dan ketabahan, memiliki tekad yang kuat, suka bekerja
keras, energik dan memiliki inisiatif.
|
3
|
Pengambil resiko
|
Memiliki kemampuan mengambil resiko dan suka pada
tantangan.
|
4
|
Kepemimpinan
|
Bertingkah laku sebagai pemimpin, bergaul dengan
orang lain, suka terhadap kritik dan saran yang membangun.
|
5
|
Keorisinilan
|
Memiliki inovasi dan kreativitas tinggi, fleksibel,
serta bisa dan memiliki jaringan bisnis yang luas.
|
6
|
Berorientasi ke masa depan
|
Persepsi dan memiliki cara pandang/ cara pikir yang
berorientasi pada masa depan.
|
7
|
Jujur dan tekun
|
Memiliki keyakinan bahwa hidup itu sama dengan
kerja.
|
Pendapat
lain M. Scarborough dan Thomas W. Zimmerer (1993; 6-7 )
mengemungkakan delapan karakteristik yang meliputi :
- Memiliki rasa tanggung jawab
atas usaha-usaha yang dilakukannya.
- Lebih memilih risiko yang
moderat.
- Percaya akan kemampuan dirinya
untuk berhasil
- Selalu menghendaki umpan balik
yang segera
- Berorientasi ke masa depan,
perspektif, dan berwawasan jauh ke depan
- Memiliki semangat kerja dan
kerja keras untuk mewujudkan keinginannya demi masa depan yang lebih baik
.
- Memiliki ketrampilan dalam
mengorganisasikan sumber daya untuk menciptakan nilai tambah
- Selalu menilai prestasi dengan
uang.
Wirausaha
selalu komitmen dalam melakukan tugasnya sampai berhasil. Ia tidak
setengah-setengah dalam melakukan pekerjaannya. Ia berani mengambil resiko
terhadap pekerjaannya karena sudah diperhitungkan artinya risiko yang di ambil
tidak terlalu tinggi dan tidak terlalu rendah. Keberanian menghadapi risiko
yang didukung oleh komitmen yang kuat, mendorong wirausaha untuk terus berjuang
mencari peluang sampai ada hasil. Hasil-hasil ini harus nyata/jelas dan
objektif dan merupakan umpan balik bagi kelancaran kegiatannya. Dengan semangat
optimis yang tingggi karena ada hasil yang diperoleh, maka uang selalu
dikelolah secara proaktif dan dipandang sebagai sumber daya.
Dalam
mencapai keberhasilannya, seorang wirausaha memiliki ciri-ciri tertentu pula.
Dalam Enterpreneurship and Small Enterprise Development Report (1986) yang
dikutip oleh M. Scarborough dan Thomas W. immerer 1993;5) dikemungkinan
beberapa karakteristik kewirausahaan yang berhasil, Diantaranya memiliki
ciri-ciri :
·
Proaktif,
yaitu berinisiatif dan tegas
·
Berorientasi
pada prestasi, yang tercermin dalam padangan dan bertindak terhadap peluang,
orientasi efisiensi, mengutamakan kualitas pekerjaan, berencana, dan
mengutamakan monitoring
·
Komitmen
kepada orang lain, misalnya dalam mengadakan kontrak dan hubungan bisnis.
Tipe – tipe wirausaha :
ü Penasehat (Advisor).
Kebanyakan konsultan dipercayai
banyak orang karena pendidikan dan pengalaman yang mereka peroleh seperti di
bidang konsultan keuangan. Di bidang ini, konsultan mendapat uang dari jasa
mereka memberikan saran atau pun mencarikan solusi bagi klien-klien mereka.
ü Organisator
Contoh usaha tipe ini adalah event
organizer dimana anda harus memaintain ataupun me-manage jalannya sebuah usaha.
ü Creator
Tipe yang ini adalah tipe pembangun
bisnis dimana memerlukan kreativitas anda untuk mampu membuat barang atau jasa
baru yang sebelumnya belum ada.
ü Care Taker
Pengusaha yang bergerak di bidang
perkebunanan adalah salah satu contoh dimana anda harus mampu sebuah bisnis dan
di perlukan sikap yang sabar, tekun, dan konsisten.
ü Communicator.
Tipe ini adalah anda yang mampu
memberikan informasi yang menjadi demand seperti bidang sales.
ü Entertainer
Tipe ini adalah tipe entrepreneur
yang mampu membuat atau menambah pengalaman positif bagi orang lain misalnya :
aktor dan penyanyi.
ü Investor
Tipe ini adalah tipe entrepreneur
yang di bidang saham atau property yang mampu membuat uang mereka bekerja.
ü Seller
Tipe ini memiliki keahlian dalam
menjual apapun mau itu jasa atau barang misalnya asuransi.
ü Engineer / Technology
Tipe ini adalah pengusaha yang
memiliki keahlian di bidang teknik, misalnya bidang otomotif.
Wirausaha
berbasis teknologi informasi disebut
juga Teknopreneur yang merupakan
gabungan dari TEKNOLOGI (kemampuan ilmu pengetahuan dan teknologi) dengan
KEWIRAUSAHAAN (seseorang/unit yang mampu bekerja sendiri untuk
mendatangkan keuntungan melalui proses bisnis/usaha).
Wirausaha
bidang TI di beberapa wilayah di dunia (Sillicon Valley – Amerika Serikat dan
Bangalore – India).
·
Sillicon valley – Amerika Serikat :
Sillicon valley adalah julukan bagi daerah selatan dari San Francisco Bay Area ,California Amerika Serikat .
Julukan ini diraih karena daerah ini memiliki banyak perusahaan yang bergerak
dalam bidang komputer
dan semikonduktor .
Daerahnya termasuk San Jose , Santa Clara , Sunnyvale , Palo Alto , dll.
Perusahaan-perusahaan
yang sekarang menghuni Lembah Silikon, di antara lain adalah: Adobe Systems ,
Apple Computer ,
Cisco Systems ,
eBay , Google , Hewlett-Packard ,
Intel ,
dan Yahoo! .
Di
Silicon Valley-lah diciptakan rangkaian terpadu berbasis silikon , mikroprosesor ,
salah satu teknologi kunci bagi revolusi teknologi industri.
Dari data – data di atas tidak dapat
dipungkiri bahwa wirausaha di bidang TI sangat maju dan dapat dikatakan
technopreneurship di dunia telah dikuasai Sillicon Valley Amerika Serikat.
·
Bangalore – India
Para
pakar IT yang telah sukses di luar negeri kemudian kembali ke India untuk
berinvestasi dan berupaya untuk memajukan negaranya sendiri melalui orang-orang
muda berbakat yang banyak ditemui di perguruan-perguruan tinggi India. Hal ini
sangat memicu para pemuda di India untuk kemudian berlomba-lomba memasuki
perguruan tinggi di bidang teknologi.
Bangalore
dikatakan IT City karena perusahaan IT India terbesar bermukim disini. Antara
lain Infosys, Wipro dan HCL. Banyak perusahaan raksasa dunia menggunakan jasa
IT dari perusahaan tersebut maka tidak heran jika orang asing banyak bertaburan
disini. Bahkan perusahaan raksasa tersebut mulai melebarkan sayapnya ke bagian
design aerospace dan hardware lainnya tidak lagi hanya menawarkan jasa IT saja.
Selain itu perusahaan IT, Amerika pun mempunyai kantor di Bangalore antara lain
Google,Yahoo, IBM, HP,Oracle, Cisco, Microsoft, dll. Dengan adanya perusahaan
IT yang ada di India jelas dapat disimpulkan bahwa perkembangan wirausaha di
Bangalore maju. Hal ini dapat dikarenakan ekonomi, kultur, dan pemerintah yang
ada di India berbeda dengan di Indonesia.
Daftar
Pustaka
Dr.Suryana M.Si.2006.Kewirausahaan.bandung.Penerbit Salemba Empat
www.investasionline.net/net/contoh-tipe-tipe-wirausaha.html Diunduh Pada tanggal 22 Januari 2013.
si.sobatbelajar.com Diunduh Pada tanggal 23 Januari 2013.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar