- Karakter
yang berorientasi pada tindakan :
Merupakan
karakter yang harus dimiliki dan dilakukan oleh pengusaha. Hal ini sangat
penting karena salah satu ciri seorang pengusaha adalah
pikirannya yang lebih berorientasi pada tindakan (action) daripada sekedar
bermimpi, berkata-kata, berpikir-pikir, atau berwacana. Seorang pengusaha
selalu menghadapi risiko, ketidakpastian, dan keterbatasan dalam setiap masalah
yang dihadapi. Kalau dia hanya berkata-kata dan tak bertindak, segala
kesempatan yang ada berubah menjadi bencana (kerugian).
Karakter
untuk menjadi pengusaha yang perlu dikembangkan, diantaranya yaitu pemikirannya
harus out of the box, harus berani mengambil langkah ke depan tanpa flashback
ke belakang.
2. Sikap
dan tindakan bagi pribadi yang berorientasi pada tindakan :
Menurut
kami sikap dan tindakan bagi pribadi yang berorientasi pada tindakan merupakan
sikap yang harus/wajib dilakukan oleh pengusaha itu sendiri. Tidak hanya
sekedar bicara dan bermimpi. Mereka seharusnya
memiliki orientasi PDCA (plan, do, check, and action). Hal ini berarti
dia tidak hanya sekedar merencanakan berbagai strategi dan taktik, tetapi juga
melaksanakannya.
Secara
spesifik, seorang pengusaha harus menghindari NATO (no action talk only), NADO
(no action dream only) dan NACO (no action concept only). NATO hanya
menghasilkan gosip/konflik, NADO menghasilkan visi, dan NACO hanya menghasilkan
teori/falsafah. Jadi dapat disimpulkan bahwa sikap dan tindakan yang paling
penting dilakukan oleh pengusaha adalah action.
3. Pengertian
resiko menurut para ahli :
1) Arthur Williams dan Richard, M H
Resiko adalah suatu variasi dari
hasil-hasil yang dapat terjadi selama periode terentu
2) Abas Salim
Resiko
adalah ketidaktentuan yang mungkin melahirkan peristiwa kerugian
3) Soekarto
Resiko adalah ketidakpastian atas
terjadinya suatu peristiwa
4) Herman Darmawi
Resiko adalah penyebaran
penyimpangan hasil aktual dari hasil yang diharapkan
·
Kesimpulannya
:
Resiko adalah sesuatu yang selalu
dikaitkan dengan kemungkinan terjadinya keadaan yang merugikan dan tidak diduga
sebelumnya bahkan bagi kebanyakan orang tidak menginginkannya.
4. Mengidentifikasi
resiko potensial :
Proses
manajemen risiko terdiri dari beberapa langkah dimana langkah paling awal
adalah mengidentifikasi risiko-risiko yang potensial terjadi yang dapat
membahayakan tercapainya tujuan strategis perusahaan.
Tujuan dari
mengidentifikasi risiko adalah untuk mengidentifikasi dan mengelompokkan
risiko-risiko apa saja yang ada dan yang diantisipasi akan terjadi yang dapat
mempengaruhi kelangsungan hidup perusahaan.
Oleh karena
itu, untuk mengidentifikasi risiko kita dapat mulai dengan mengenali
sumber-sumber penyebab terjadinya permasalahan atau dari permasalahan itu
sendiri :
• Analisa sumber-sumber penyebab
terjadinya permasalahan.
Terjadinya permasalahan bisa
disebabkan karena faktor risiko internal atau eksternal.
Faktor
risiko internal adalah faktor-faktor risiko yang terjadi di dalam perusahaan
atau proyek yang dapat dikontrol oleh manusia. Risiko - risiko seperti ini
biasanya timbul karena masalah keuangan, organisasi, karyawan, lingkungan
kerja, perubahan produk dan masalah-masalah lain di dalam perusahaan atau
proyek yang tidak menunjang pencapaian yang diharapkan. Akibatnya, terjadilah
penundaan waktu penyelesaian proyek, peningkatan biaya atau gangguan /
interupsi pada arus kas.
Faktor
risiko eksternal adalah faktor-faktor risiko di luar kontrol / kendali manusia,
misalnya aktivitas di pasar uang / pasar modal, kebijakan di bidang perpajakan,
perubahan lingkungan / alam (cuaca), dan lain-lain. Ketika risiko-risiko ini
terjadi, yang paling penting adalah bagaimana menghadapinya.
• Analisa permasalahan, contoh
bocornya informasi rahasia perusahaan, kecelakaan kerja, dan lain-lain
5. Langkah-langkah
pengelolaan resiko:
1.Dikontrol
(risk control)
Upaya-upaya yang
dilakukan agar probabilitas terjadinya risiko yang diidentifikasi menjadi
berkurang. Mengontrol resiko juga dimaksudkan untuk mengurangi dampak yang
mungkin terjadi.
Upaya yang
dilakukan untuk mengontrol resiko :
1.Membuat dan
mengimplementasikan standar operasional prosedur (SOP) yang baik.
2.Melakukan
pengontrolan secara serius terhadap kualitas produk dan proses.
3.Melengkapi
area produksi dengan alat-alat keselamatan kerja dan termasuk mengintrodusir budaya
sadar resiko kepada semua karyawan.
2.Ditransfer
kepada pihak lain (risk transfer)
Upaya-upaya yang
secara sadar dilakukan dengan memindahkan resiko yang kita hadapi terhadap
pihak lain.
Cara ditransfer
kepada pihak lain, misalnya :
1.Memindahkan resiko
terjadinya kebakaran toko kepada perusahaan asuransi.
2.Untuk
memindahkan resiko meningkatnya beban biaya tetap pegawai dapat dilakukan
dengan kontrak outsourcing.
3.Untuk
memindahkan resiko tingginya modal kerja kepada konsumen dapat dilakukan dengan
meminta pembayaran di awal, atau memindahkan risiko tingginya biaya persediaan
ke tangan supplier.
3.Dibiayai
sendiri (risk retention)
Upaya-upaya
mendanai dampak yang ditimbulkan oleh resiko.
Mendanai resiko
:
1.Dengan
menyiapkan dana cadangan (allowance) khusus untuk mendanai resiko, yang tentu
akan membuat meningkatnya modal kerja.
2.Membiayai
resiko tanpa dana cadangan akan menimbulkan resiko baru, yaitu terganggunya
kegiatan bisnis yang telah direncanakan sebelumnya. Contoh, ada resiko
kebakaran dari toko yang digunakan, maka bisa jadi dana yang seharusnya untuk
ekspansi usaha akan terpakai untuk membiayai perbaikan toko tersebut, sehingga
ekspansi gagal dilakukan.
4.Dihindari
(risk avoidance)
Tindakan secara
sadar untuk menghindari resiko yang dihadapi. Perlu diingat, sebagai wirausaha,
terlalu sering melakukan penghindaran risiko bisa berdampak terhadap lambatnya
pengembangan usaha, karena bisa jadi ada banyak kesempatan atau peluang yang
terlewatkan.
Sumber
: http://www.managementfile.com/column.php?sub=86&id=2173&page=risk&awal=0
https://docs.google.com/viewer?a=v&q=cache:H3LZlifYXgMJ:staff.uny.ac.id/sites/default/files/Bab%252004%2520berorientasi%2520pada%2520tindakan.ppt+&hl=en&pid=bl&srcid=ADGEESjkFAUdFoFQ4cUIGpML1K2fNLVrelav0eNyq0_2V6tlfPFNB1qAIYycfoLtrRwYVSXL8OUftvw8Bi2R2I0i4UoeCbtWP4UVVimh0QfaIWudvSYZVLweNsqfNvRYpR2nrFn9e9Y9&sig=AHIEtbQ7xEkUjAEXoLYUKr956HTgYqNeXA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar